 |
| Presiden Joko Widodo Mendesak Penguatan Upaya Antikorupsi dengan Teknologi Mutakhir |
Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2023, Presiden Joko Widodo menyoroti eskalasi permasalahan korupsi yang semakin canggih, kompleks, bahkan melibatkan lintas negara dan multiyurisdiksi dengan memanfaatkan teknologi terkini. Melalui unggahan di media sosialnya, Presiden menyampaikan urgensi adanya upaya bersama yang lebih sistemik, massif, dan mengintegrasikan teknologi terkini untuk mengatasi tantangan tersebut.
Presiden Jokowi mengajukan pertanyaan kritis terkait efektivitas upaya pencegahan dan penindakan korupsi yang telah dilakukan selama ini. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, termasuk hukuman penjara, Presiden menilai bahwa korupsi masih belum sepenuhnya dapat dihentikan. Oleh karena itu, Presiden menyuarakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan.
Salah satu langkah konkret yang diusulkan oleh Presiden adalah penguatan regulasi di tingkat undang-undang (UU). Dia menyoroti pentingnya UU Perampasan Aset Tindak Pidana sebagai mekanisme untuk mengembalikan kerugian negara dan memberikan efek jera kepada para pelaku korupsi. Selain itu, Presiden juga menekankan kebutuhan untuk memperkuat UU Pembatasan Transaksi Uang Kartal sebagai langkah untuk mendorong pemetaan transfer perbankan, sehingga transparansi keuangan dapat ditingkatkan.
Dengan penekanan pada penguatan regulasi dan pemanfaatan teknologi terkini, Presiden Joko Widodo berharap bahwa langkah-langkah ini akan membawa dampak positif dalam upaya memberantas korupsi. Presiden juga menegaskan bahwa perlu kerjasama yang kuat dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang tidak memberikan celah bagi praktik korupsi, serta memastikan bahwa penegakan hukum dapat berjalan efektif dan adil.
.jpg)
