PMII STES Tunas Palapa: Menjelang Masa Depan PCNU Tubaba

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PMII STES Tunas Palapa: Menjelang Masa Depan PCNU Tubaba

Sabtu, 02 September 2023 | September 02, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-02T10:03:10Z
Ditulis oleh, Risma, Ketua PK PMII STES Tunas Palapa
Risma, Ketua PK PMII STES Tunas Palapa, penulis.


Sebagai salah satu badan otonom (Banom) di bawah naungan Nahdatul Ulama (NU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memiliki harapan besar terhadap kemajuan organisasi induknya. 

Dalam dunia yang terus berubah, kecepatan perubahan menjadi semakin signifikan, sehingga NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang baru, yang bisa jadi berbeda dari masa lalu.

Adalah fakta yang tak terhindarkan bahwa perubahan akan selalu ada, termasuk di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Semua ini harus dipelajari dan diantisipasi dengan cermat.

Menghadapi berakhirnya masa kepemimpinan PCNU (Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Tulang Bawang Barat, PMII STES Tunas Palapa merasa perlu mengajak semua pihak yang terlibat dalam NU untuk mempertimbangkan bagaimana organisasi ini menjawab tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

Terutama, semua Majelis Wakil Cabang (MWC) di tingkat kecamatan memiliki peran penting dalam menilai, memilih, dan mengarahkan arah kepemimpinan PCNU yang akan datang.

Sebagai salah satu Banom, PMII Tulang Bawang Barat memahami bahwa perubahan akan semakin cepat. Oleh karena itu, pemimpin PCNU yang terpilih harus mampu merespons dan mengelola organisasi ini dengan bijak. 

Tantangan ini semakin rumit karena di dalam PCNU terdapat berbagai kalangan, dari kyai pesantren, ulama, dan santri hingga politisi, cendekiawan, pengusaha, dan generasi milenial yang memiliki beragam latar belakang pendidikan.

Sudah terlihat bahwa PCNU menyadari perubahan sosial yang tak henti-hentinya terjadi. Untuk mengantisipasi ini, NU memiliki prinsip yang kuat, yaitu memelihara yang baik dari masa lalu dan mengambil yang lebih baik di masa depan. 

Meskipun prinsip ini terdengar indah, bagaimana prinsip ini diimplementasikan dalam realitas masih perlu dibahas lebih lanjut. Karena itu, Konferensi seperti ini menjadi waktu yang tepat untuk merumuskan arah NU, tidak hanya tentang kepemimpinan, tetapi juga tentang tujuan dan visi organisasi ke depan. Wallahu a’lam.


×
Berita Terbaru Update