GITHO : HALAL BIL HALAL MOMENTUM UNTUK SALING MEMAAFKAN DAN MENJAGA SILATURRAHMI

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

GITHO : HALAL BIL HALAL MOMENTUM UNTUK SALING MEMAAFKAN DAN MENJAGA SILATURRAHMI

Minggu, 14 April 2024 | April 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-15T02:36:56Z
Tulang Bawang Barat ( Dutamasyarakat.id) - Silaturrahmi idul fitri atau yang lazim disebut halalbilhalal merupakan tradisi positif yang harus terus dilestarikan oleh umat Islam di mana pun mereka berada. Tradisi saling memaafkan dalam acara halalbilhalal adalah ciri dari hamba Allah yang muttaqin dan muhsinin, dan ini sesuai dengan ajaran Islam. Selama halalbilhalal umat Islam saling mengunjungi, bersilaturrahmi, dan ini juga bagian dari  ajaran Islam  sebagai agama yang rahmatan lil ‘aalamiin. Demikian dikatakan oleh Dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Tunas Palapa Tulang Bawang Barat, Githo, S.Pd.I., M.M., saat memberikan kultum pada acara Halalbilhalal/Syawalan 1445 H Tahun 2024 yang selenggarakan oeh Paguyuban Keluarga Bantul Projotamansari (PKBP) Tulang Bawang Barat, di rumah kediaman Ketua PKBP Tulang Bawang Barat H. Basuki, S.Pd. Tiyuh Marga Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Minggu (15/04/2024). 
Idul Fitri kata Githo, berarti kembali suci atau bersih dari segala dosa. Namun juga ada sebagian masyarakat Jawa yang memaknai idul fitri sebagai lebaran, luberan dan laburan. Lebih lanjut Githo menjelaskan, bahwa lebaran dalam istilah Jawa berasal dari kata “lebar” artinya “selesai”. Kata ini menandai berakhirnya puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Kemudian, Luberan berasal dari kata ”luber” yang artinya meluap atau “melimpah”. Luberan menjadi bagian makna dari idul fitri, sebab pada luberan ada nilai-nilai untuk saling memohon maaf. Lalu kemudian, kata “leburan” yang berasal dari kata “lebur” artinya “luluh” atau “mencair”. Secara istilah bermakna “melebur”. Artinya ketika seseorang telah melakukan “leburan” maka dosa-dosa antarsesama dileburkan atau diampuni oleh Allah SWT. Lalu kemudian, idul fitri juga memiliki arti “laburan”  yang berarti “pemutihan diri”. Berasal dari kata “labur” atau “kapur” yang menyimbulkan warna putih. Bahwasanya umat Islam pada hari raya idul fitri memiliki simbul putih suci. Oleh karena itu, senantiasa ucapan idul fitri yang lazim diucapkan umat Islam, yakni permohonan maaf lahir dan batin.  “Mudah-mudahan dengan acara Halalbilhalal/Syawalan yang digelar Paguyuban Keluarga Bantul Projotamansari pagi hari ini, dapat kita jadikan momentum untuk saling bermaaf—maafan atas kesalahan atau kekhilafan di masa lalu, kita jaga silaturrahmi. Sehingga dengan silaturrahmi ini akan dapat mengubah hubungan sesama kita dari benci menjadi senang, sombong menjadi rendah hati dan dari dosa menjadi terbebas dari dosa.” pungkas anggota Majelis Ekonomi Syariah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tulang Bawang Barat ini.( Rls).
×
Berita Terbaru Update