Syaiful Mudhofi: Hilangnya Makna Sahabat Di Korps PMII

Mantan ketua GP Ansor Tulang Bawang ini, mengulas kembali kenapa di lingkungan PMII atau dilingkungan NU sapaan akrabnya adalah sahabat ?, dijelaskannya hal ini merujuk pada sejarah antara sahabat Muhajirin dan Anshar , ketika sahabat Muhajirin hijrah ke Madinah disambut baik oleh sahabat Anshar seperti keluarganya sendiri.

" Artinya apa, namanya sahabat itu ya harus bisa saling tolong, kalau tidak bisa saling tolong, saling bantu tidak bisa saling asuh, asih, kita berhenti saja disitu, tidak usah lagi kita ngomong kita ini sahabat," kata mantan DPRD kabupaten Tubaba ini dengan nada tinggi, saat memberikan refleksinya pada acara peringatan harlah Kopri PMII ke 55 yang diselenggarakan oleh PK PMII STes Tunas Palapa, Jum'at (30/12/2022).

Ia mengungkapkan, fenomena yang terjadi di kabupaten Tubaba, tidak dipungkiri masih terjadi saling sikut sikutan dan kontra produktif antar kader yang dipengaruhi oleh isu, opini dan propaganda yang diciptakan baik dari internal maupun eksternal kader sendiri.

" Ini sering kita terima yang itu diciptakan oleh orang lain yang berkeinginan antara sesama kita sahabat itu berbenturan," ujarnya mengingatkan.

Untuk membentengi hal tersebut, menurut alumnus IAIN Lampung ini, hanyalah upgrade pengetahuan wajib dilakukan oleh seluruh kader sehingga antara sahabat yang satu dengan yang lainnya tidak saling berbenturan meskipun berbeda-beda posisi tetap sinergi seperti sebuah irama Hadrah.

" Semisal ada kelompok lainnya yang menciptakan isu, opini dan propaganda seolah olah antara kita ini berbenturan yang akhirnya kita bercerai berai dengan satu sama lain tidak satu pemahaman membuat kita morat marit yang itu kita sudah capek," ungkapnya.

" Sekarang kita mau konteks apa karena PMII ini keluarga besar ya harus sama sama kita jaga soal kader itu dimana posisinya di mana semuanya bisa diobrolin bisa diselesaikan dengan ngopi bareng," pungkasnya.

Syaiful Mudhofi, hadir bersama dengan para alumni PMII pada acara refleksi harlah korps pergerakan mahasiswa Islam Indonesia puteri (Kopri) ke 55 tahun yang mengambil tema" optimalisasi peran Kopri STes Tunas Palapa di era milenial".

Dihadiri oleh ketua PMII cabang Tulang Bawang, PK PMII Umptb, PK PMII STIT Tulang Bawang, majelis pembina komisariat dan puluhan kader lainnya, berlangsung dengan hidmat dari pukul 19.30 wib hingga larut malam berlangsung di aula STes Tunas Palapa, dimeriahkan dengan grup Hadrah yang membuat acara ini semakin semarak penuh kekeluargaan.