Kalianda - - - Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, tiga pekan terakhir, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi menaikkan status menjadi level III atau siaga.
Peningkatan status Gunung Anak Krakatau berdasarkan surat Kementerian ESDM nomor 184. Lap/GL.05/BGL/2022, yang ditanda tangani Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, tinggal 24 April 2022.
Hasil evaluasi menjelaskan Gunung Anak Krakatau masih dalam tahap erupsi terus menerus, dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menjadi tipe strombolian menghasilkan larva pijar, Minggu 17 April 2022.
Sepekan kemudian, teramati larva mengalir dan masuk kelaut, Sabtu 23 April 2022, sekitar pukul 12.19. Hasil estimasi energi seismik saat ini peningkatan tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor terus menerus dan semakin Intensnya kejadian erupsi yang menerus.
Peningkatan ini diikuti pula dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan deflasi.
Data emisi S0² berdasarkan pantauan satelit Semtinel 5 (Tropomi) menunjukan emisi S0² mulai teramati pada 14 April 2022 dengan SO² sebesar 28,4 ton/hari, 15 April 2022 sebesar 68,4 ton/hari, 17 April 2022 semakin meningkat sebesar 181,1 ton/hari dan 23 April 2022 melonjak drastis menjadi 9.219 ton/hari.
"Penetapan status menjadi level 3 berlaku hari ini pukul 18.00," kata Suwarno, patugas pos pemantau Gunung Anak Krakatau, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu 24 April 2022.
Masyarakat sekitar diminta tidak panik, akan tetapi mewaspadai dengan adanya peningkatan dari Gunung Anak Krakatau, serta dilarang mendekat radius 5 Km dari kawah.
"Jangan panik dan dilarang mendekat kawah radius 5Km,"kata dia.